Senin, 26 November 2012

Tips Meningkatkan Hormon Seks Testosteron Pria

Pria dan wanita memiliki hormon-hormon seks yang berbeda. Pada wanita hormon seksnya disebut esterogen dan progesteron sedang pada pria disebut testosteron. Hormon seks tersebut mulai akan berfungsi ketika pria atau wanita sudah memasuki akil baliq atau remaja.
Pada pria hormon seks testosteron dikeluarkan melalui testis dan dilepas masuk ke dalam darah. Testosteron yang mulai muncul saat remaja pada umumnya akan memperlihatkan tanda-tanda sekunder seperti tumbuh rambut kumis, suara lebih keras, badan menjadi berotot, dan adanya produksi sperma pada testis.
Seiring dengan bertambahnya usia, produksi hormon seks akan semakin berkurang. Pria berusia tua kadang memiliki hormon testosteron yang sangat sedikit sehingga gairah seks juga rendah, hal tersebut adalah normal. Yang tidak normal adalah jika hormon testosteron sudah berkurang padahal belum waktunya. Jika ini terjadi maka perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui penyebab hormon seks berkurang dan jika dibutuhkan melakukan usaha-usaha untuk menambah jumlah hormon testosteron.
Di artikel ini kita akan membahas bagaimana cara meningkatkan jumlah hormon seks testosteron pada pria.
1. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.
Hormon seks yang kurang kadang adalah efek samping dari sebuah kondisi medis yang diderita karena itu sebelum memulai meningkatkan kadar hormon testosteron, kondisi kesehatan anda harus diperiksa secara menyeluruh. Dokter anda akan melakukan tes hormon untuk memastikan tiroit, hipofisis dan sistem endoktrin anda sehat. Pemeriksaan kinerja sistem reproduksi perlu juga dilakukan untuk mengetahui apakah ada masalah pada organ seksual yang mempengaruhi atau bahkan terpengaruh oleh kadar hormon testosteron yang rendah.
2. Olahraga teratur.
Olahraga teratur akan merangsang sistem kelenjar tubuh khususnya kelenjar pituitari yang menyebabkan tubuh memproduksi testosteron. Olahraga teratur selama 45-60 menit setiap hari dapat menngkatkan hormon seks pria dengan cepat.
3. Lakukan diet.
Protein tinggi dan karbohidrat rendah mendorong tubuh memproduksi hormon testosteron. Ayam, sayuran dan daging sangat bagus untuk diet hormon ini. Kurangi makanan berlemak dan hindari karbohidrat dan gula tinggi yang dapat menghambat produksi testosteron dalam tubuh.
4. Istirahat yang cukup.
Saat tubuh dalam keadaan istirahat, sistem endokrin akan mengembalikan energi dan bahkan meningkatkan produksi hormon testosteron. Sebuah studi menunjukkan bahwa 6 sampai 8 jam tidur setiap hari akan membuat tubuh pria tetap memiliki kadar hormon seks testosteron yang normal. Sebaliknya, tidur yang kurang atau istirahat tidak optimal akan berefek pada ringkat produksi hormon seks.
5. Konsumsi suplemen.
Jika dibutuhkan konsumsilah suplemen seperti Provacyl yang dapat membantu meningkatkan produksi testosteron tubuh. Yang harus diperhatikan adalah konsumsilah suplemen yang telah disetujui oleh badan pemeriksa obat dan kesehatan agar hasilnya dapat terjamin.
Gairah seks muncul akibat adanya hormon testosteron yang terus diproduksi tubuh. Kekurangan testosteron akan menyebabkan gairah seks menurun, itulah sebabnya testosteron disebut juga hormon seks pria.
Jika memiliki masalah testosteron rendah padahal usia belum begitu tua, maka yang pertama dilakukan adalah cek sejarah penyakit dalam keluarga, kemungkinan ada penyakit yang belum terdeteksi secara fisik tapi sudah menyebabkan perubahan kadar testosteron dalam darah.
Lakukan konsultasi ke dokter sebelum mengkonsumsi obat atau suplemen penambah testosteron. Beberapa suplemen dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan ginjal. Dan jangan olahraga yang berlebihan sebab justru dapat menurunkan kadar hormon testosteron dalam darah.
Hormon seks testosteron normalnya akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Gejala kekurangan testosteron pada pria berusia tua disebut Andropause, yang menyebabkan gairah seks akan sangat jauh bekurang. Fenomena yang sama pada wanita berusia tua disebut Menopause. Dan memang orientasi seksual pria dan wanita yang sudah tua tidak lagi sama seperti saat mereka muda. Saat usia tua, seks tidak lagi berorietasi orgasme dan ejakulasi tapi berorientasi menjalin keintiman bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar