Jumat, 30 November 2012

Ternyata Penyakit Mematikan Ini dari Amerika, Bukan dari Afrika

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV.

"Jadi HIV adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS, dan untuk memudahkannya disebut juga sebagai penyaikit HIV/AIDS. Penyakit ini merupakan penyakit kelamin yang pada umumnya dialami oleh kelompok kaum homoseksual," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr dr H Dadang Hawari, Psikiter, dalam bedah buku "Global Effect HIV/AIDS Dimensi Psikoreligi", di Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (29/11/2012).

Penyakit ini, kata Profesor Dadang, selama ini digembar-gemborkan oleh kalangan Barat berasal dari wilayah Afrika. Tapi faktanya, HIV/AIDS pertama kali ditemukan di San Fransisco, Amerika Serikat.

Menurut Profesor Dadang, pada 1980 di San Fransisco para dokter dikejutkan oleh temuan penyakit yang belum pernah dikenal sebelumnya. Penyakit ini hanya ada pda kaum homoseksual. Pada penelitian selanjutnya, penyakit baru ini disebut sebagai AIDS dan penyebabnya adalah virus HIV.

Lantas, para dokter membuat rekomendasi kepada pemerintah AS agar kaum homoseksual diawasi organisasinya termasuk hubungan seksualnya (sodomi).

"Namun, rekomendasi ini gagal karena diprotes kaum homoseksual sendiri dan warga AS dengan alasan bertentangan dengan HAM," lanjutnya.

Menurut lelaki kelahiran Pekalongan, 16 Juni 1940 ini, kaum homoseksual Amerika menyangkal mereka sebagai penyebab munculnya penyakit AIDS.

Penyakit mematikan ini kemudian menular melalui kaum homoseksual yang berfungsi ganda (biseksual), kepada perempuan-perempuan pelacur. Dari sinilah HIV/AIDS menular kepada para pelanggannya leaki-laki normal, kemudian menulari laki-laki dan perempuan yang melakukan perzinaan, dari sini kemudian menulari ibu-ibu rumah tangga dan bayi-bayi yang dikandungnya.

Dengan kecepatan penularan 1 menit 5 orang tertular, akhirnya penyakit HIV/AIDS ini melesat menyebar dari Pantai Barat ke Pantai Timur Amerika hingg ke seluruh dunia dan pada 1987 akhirnya masuk ke Indonesia.

"Peristiwa ini merupakan global effect dengan kematian yang mengenaskan," tandas Prof Dadang.

Pada perkembangan selanjutnya, penularan HIV/AIDS tidak melulu hanya dengan hubungan seksual, melainkan juga dapat ditularkan melalui transfusi darah, jarus suntik yang tercemar, dan tali pusat pada bayi oleh ibunya yang tercemar.

Pendapat Profesor Dadang dibenarkan oleh Mantan Kepala Rumah Sakit Duren Sawit, dr Joni Hendarwin, SpKJ. Menurut Joni, HIV/AIDS memang berasal dari San Fransisco, Amerika Serikat bukan berasal dari Afrika.

Cara penularan penyakit ini, kata dosen Fakultas Kedokteran UI ini, lazimnya melalui kaum homo, biseksual, PSK/WTS, Laki-laki nakal yang melakukan seks bebas, dan akhirnya menularkan kepada ibu rumah tangga dan bayinya.

Peluncuran buku terbaru Prof Dadang berjudul "Global Effect HIV/AIDS Dimensi Psikoreligi" adalah dalam rangka Peringatan Hari AIDS Sedunia, 1 Desember. Selain Prof Dadang, hadir sebagai pembicara dr Joni Hendarwin, Profesor KH Suharyadi Sumhudi, dan dr Aisyah Dahlan.suara-islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar