Kamis, 01 November 2012

Jima; Siang Hari, Tak Selalu Malam Hari

“Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan malam supaya mereka beristirahat padanya dan siang yang menerangi? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman,” (QS. An-Naml:86).
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian merasa cenderung dan merasa tenteram kepadanya,” (Ar-Ruum: 21).
Islampos.com—IBNU Qayyim suatu kali mengatakan, “Maka dari itu Allah melebihkan jima’ pada siang hari daripada jima’ pada malam hari, karena alasan yang sifatnya naluri, yaitu karena biasanya indera menjadi pasif pada malam hari dan menuntut untuk diistirahatkan.”
Selama ini, mayoritas kita selalu melakukan hubungan intim dengan pasangan sah di malam hari saja. Maklum, malam hari sudah dianggap sebagai waktu dimana semua anak-anak sudah tidur, dan dengan segala aktivitas kegiatan yang lainya. Padahal, siang hari pun menyimpan keajaiban luar biasa dalam kemesraaan antara suami dan istri.
Melakukan hubungan seks di malam hari memang dianggap paling masuk akal. Namun sebenarnya tak ada ruginya mencoba menjalani kebiasaan baru. Suami-istri bisa mencoba mencari waktu yang lain, misalnya berhubungan intim di pagi hari atau siang hari yang menggairahkan.
Anda dan pasangan bisa mendapatkan pengalaman bercinta yang menyenangkan saat pagi atau siang hari, saat liburan, akhir pekan atau bahkan mencuri waktu di sela makan siang.
Sependapat dengan Ibnu Qayiim, juga dikemukakan oleh Ruqayyah Waris Maqsood. Ia menulis, “Baik untuk diingat bahwa dalam beberapa masyarakat Islam, waktu terbaik untuk seks bukanlah pada malam hari tetapi pada waktu istirahat siang hari. Ia tak mudah dilakukan kalau Anda bekerja sejak pagi hingga sore hari! Tetapi mungkin sesekali, Anda bisa masuk kamar satu jam lebih awal dari biasanya. Adalah hal yang menyebalkan bagi seorang istri jika satu-satunya perhatian yang diterimanya adalah “pemberitahuan” yang tiba-tiba tentang keinginan seks suaminya.”
Tetapi sebagian ulama berpendapat lain. Jima’ sebaik-nya dilakukan pada malam hari, apalagi bagi pengantin yang baru pertama kali melakukan “tugas sakralnya”. Lepas dari itu tidak ada batasan kapan suami-istri melakukan jima’, kecuali larangan berjima’ di siang hari pada bulan Ramadhan. Petunjuk-petunjuk dari As-Sunnah lebih menekankan pemenuhan segera ketika suami bangkit nafsu syahwatnya, serta tidak cepat-cepat menyudahi agar istri juga bisa ikut merasakan kenikmatan hubungan intim. Allohu alam.

2 komentar:

  1. Jika ada situs yang terbaik kenapa pilih yang lain? mari bergabung bersama kami di intanqq.com ^^

    7 game dalam 1 ID
    Game yang di sediakan oleh intanqq:
    * Sakong (New Game)
    * Bandar Poker (New Game)
    * BandarQ (Hot Game)
    * Poker
    * Domino
    * Capsa Online
    * AduQ

    Kelebihan:
    * Minimal Depo dan WD Rp 15.000
    * Proses dana cepat
    * Bonus cashback harian 0,3%
    * Bonus extra cashback
    * Bonus referal 10% + 10%
    * No robot

    Kami tunggu kehadirannya ^^

    Pin BBM: 2AD20246

    BalasHapus
  2. Jika ada situs yang terbaik kenapa pilih yang lain? mari bergabung bersama kami di intanqq.com ^^

    7 game dalam 1 ID
    Game yang di sediakan oleh intanqq:
    * Sakong (New Game)
    * Bandar Poker (New Game)
    * BandarQ (Hot Game)
    * Poker
    * Domino
    * Capsa Online
    * AduQ

    Kelebihan:
    * Minimal Depo dan WD Rp 15.000
    * Proses dana cepat
    * Bonus cashback harian 0,3%
    * Bonus extra cashback
    * Bonus referal 10% + 10%
    * No robot

    Kami tunggu kehadirannya ^^

    Pin BBM: 2AD20246

    BalasHapus