Rabu, 21 November 2012

Negara Israel Itu Tak Ada, LKPSI: Kelamaan Dijajah Belanda Mental Pemimpin Jadi ‘Jongkok’

“Pernyataan SBY tentang Solusi dua negara, Israel dan Palestina, untuk menghentikan kekerasan di kawasan Timur Tengah itu adalah pernyataan inlander alias budak, karena menolerir perampokan yang dilakukan oleh penjajah Zionis Israel terhadap tanah wakaf umat Islam Palestina,” ujar Ketua Lembaga Kajian Politik & Syariat Islam (LKPSI) Fauzan Al Anshari, Selasa (20/11/2012).
Seperti diberitakan, Presiden SBY, sesaat sebelum berangkat menghadiri KTT Asean di Kamboja, Sabtu (17/11/2012) menyatakan keprihatinannya atas tindak kekerasan yang berlangsung di Gaza. SBY menyerukan agar kekerasan diakhiri dan perdamaian dilakukan.
Untuk itu, kata SBY, Indonesia mendukung negara Palestina. Saat ini, katanya, baru ada satu state, negara Israel, harus ada satu negara lagi, yaitu negara Palestina. (editorial, salam-online, 19/11/2012).
Kata Fauzan, mungkin karena kelamaan dijajah Belanda sehingga mental para “pemimpin Indonesia” jadi “jongkok”. Tidak ada yang rela sebagian rumahnya dirampok, lalu diduduki, atas nama apapun!
“Maka jika ada orang yang rela dengan perampok, maka dia tergolong perampok,” tandas Fauzan mengakhiri pesannya kepada salam-online. (isa/salam-online)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar