Jumat, 30 November 2012

Epimedium: Tumbuhan yang Membuat Kambing Jadi “Horny”

Pengobatan tradisional Cina mungkin adalah tradisi pengobatan tertua di dunia. Kitab Obat Klasik Kaisar Kuning “Huang Ti Nei Qing Su Wen” sebagian isinya dapat ditelusuri hingga ke zaman dinasti Shang (sekitar 1513-1028 SM), lebih dari 3000 tahun yang lalu. Kitab itu mungkin adalah buku medis tertua yang masih ada. Dalam teks-teks medis kuno Cina lainnya, ribuan tanaman dengan berbagai resep berbeda juga dijelaskan.
Namun, ada sebuah tanaman yang dirahasiakan dalam kitab-kitab itu selama berabad-abad. Namanya pun membuat penasaran, yaitu “rumput kambing terangsang” (horny goat weed). Nama latinnya Epimedium sagittatum. Konon menurut cerita, tumbuhan itu ditemukan oleh seorang gembala yang melihat peningkatan aktivitas seksual di antara kawanan kambing-kambingnya setelah memakannya. Para sishe Cina menyebutnya sebagai salah satu tumbuhan yang paling kuat untuk mengatasi impotensi dan frigiditas, meningkatkan libido seksual dan menormalkan haid.
Sejak beberapa tahun terakhir, tanaman ini banyak menarik minat penelitian di dunia Barat. Beberapa produk herbal modern berbasis tanaman ini pun kini telah diproduksi dalam bentuk tablet atau kapsul, kadang-kadang dikombinasikan dengan afrodisiak alami lainnya seperti kulit pohon Yohimbe (Pausinistalia johimbe),  Tongkat Ali atau Pasak Bumi (Eurycomae longifoliae), Tribulus (Tribulus terrestris), Saw palmetto (Serenoa repens), dan Maca (Lepidium meyenii).

Viagra alami

E. sagittatum adalah tanaman gulma yang hanya tumbuh di daerah subtropis Cina, Himalaya, Korea dan Jepang. Bahan aktif utamanya adalah icariin. Zat tersebut bekerja dengan meningkatkan tingkat bahan kimia tertentu dalam tubuh, seperti nitrat oksida, yang melemaskan otot polos. Sahelian, fitoterapis terkenal Amerika menulis bahwa pembentukan nitrat oksida bisa memperbaiki ereksi dengan mempengaruhi neurotransmitter serotonin dan dopamin. Uji laboratorium oleh para ilmuwan Taiwan (Urology 2006; 68(6):1350-4) menunjukkan bahwa icariin melemaskan jaringan penis kelinci, sehingga melancarkan aliran darahnya. Penelitian lainnya (Journal of Natural Production 2008; 71(9):1513-7) telah menunjukkan bahwa suntikan langsung ekstrak Epimedium ke penis tikus mengakibatkan peningkatan aliran darah ke organ itu. Icariin bekerja dengan cara yang sama seperti obat farmasi sildenafil dan vardfenafil, yang secara komersial dikenal sebagai Viagra dan Levitra, dengan efek samping yang mungkin jauh lebih sedikit.

Estrogenik

Ekstrak Epimedium memiliki efek estrogenik karena kehadiran fitoestrogen (zat tumbuhan yang bertindak sebagai hormon wanita). Hal ini mungkin menjelaskan mengapa dalam ramuan-ramuan tradisional Cina Epimedium juga digunakan untuk mengobati berbagai masalah reproduksi wanita seperti menstruasi, infertilitas dan menopause.majalahkesehatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar