Menurutnya Muhaimin telah mengkambinghitamkan ROHIS ditengah kegalauan NU yang makin dilupakan generasi muda Islam.
“Muhaimin
telah mengkambinghitamkan ROHIS dengan stigma negatif dan melecehkannya
di tengah kegalauan NU yang mulai dilupakan generasi muda Islam hari
ini. Bahkan kemudian menjadi alasan perlunya membenahi pendidikan di
Indonesia yang dianggap rusak karena eksistensi ROHIS di
sekolah-sekolah. Pandangan ini jelas ngawur dan tidak relevan,”
ungkapnya kepada voa-islam.com, melalui pesan singkat, pada Kamis
(6/11/2012).
Ia menegaskan bahwa pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berasal dari logika yang dangkal dan sikap ashobiyah.
“Ini logika yang dangkal dan berangkat dari paradigma ashobiyah
sempit (fanatisme golongan) yang sangat dibenci oleh Islam. Muhaimin
panik kalau remaja dan pemuda lebih condong kepada Islam daripada kepada
golongan semacam NU,” tegasnya.
...Muhaimin telah mengkambinghitamkan ROHIS dengan stigma negatif dan melecehkannya di tengah kegalauan NU yang mulai dilupakan generasi muda Islam hari ini
Sikap ashobiyah Muhaimin Iskandar itu, sambung Harits, juga bisa merusak ukhuwah Islamiyah dengan membentuk dikotomi di tengah umat.
“Ini
jelas sekali menunjukkan Muhaimin adalah termasuk corong-corong
ashobiyah yang merusak ukhuwah Islamiyah dengan membuat dikotomi
radikal, moderat dan semisalnya,” imbuhnya.
Seperti
diberitakan sebelumnya, Kongres Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)
XVII dan Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) XVI, Muhaimin
Iskandar telah memberikan stigma negatif terhadap ROHIS dengan
menyatakan bahwa organisasi pelajar itu radikal dan culun.
"Siswa-siswi
SMA kita kini tidak kenal NU, kenalnya Rohis, yang hasilnya radikal dan
culun-culun itu. Oleh karena itu mari kita benahi pendidikan, modalnya
adalah percaya diri. Kalau tidak percaya diri jangan pernah ngaku jadi
anak buah KH. Hasyim Ashari dan Gus Dur yang kokoh dan berani," kata
Muhaimin di Asrama Haji Palembang, Minggu (2/12/2012). [Ahmed Widad/voa-islam.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar