Dari sekian banyak herbal Indonesia, ada satu
yang pasti disukai kaum lelaki yakni Kayu Sanrego. Obat kuat dari
Sulawesi ini telah diteliti oleh para ilmuwan di Indonesia maupun
ilmuwan asing termasuk dari negara tetangga Malaysia.
Kayu Sanrego atau yang dikenal juga dengan nama latin Lunasia Amara ini berasal dari sebuah desa di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan yakni Desa Sanrego. Menurut cerita, khasiat herbal ini ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang petani setempat.
Ketika itu, seekor kuda peliharaan tiba-tiba menunjukkan perilaku aneh setelah meminum air rendaman Kayu Sanrego. Kuda berjenis kelamin jantan itu mendadak mengalami birahi tinggi, lalu mengawini seluruh betina yang berada satu kandang dengannya.
Pemilik kuda yang merasa penasaran lalu membawa secungkil kayu tersebut, lalu merendamnya dan meminumkannya pada kucing jantannya di rumah. Sama seperti yang terjadi pada kuda, kucing jantan itu mendadak birahi lalu mengawini kucing-kucing betina.
Sejak saat itu, tanaman liar yang berasal dari hutan-hutan di Sulawesi ini terkenal sebagai obat kuat dengan nama Kayu Sanrego sesuai nama desa tempat herbal ini pertama kali ditemukan. Khasiatnya dengan cepat menyebar dari mulut ke mulut, serta dari generasi ke generasi.
Di kalangan ilmuwan, khasiat Kayu Sanrego ini juga menarik perhatian seorang Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Hassanudin (FF Unhas) di Makassar yakni Prof Dr Muhsin Darise, MSc. Namun kabarnya penelitian ini tidak selesai, lalu dilanjutkan oleh peneliti di Malaysia.
"Terkenal sekali waktu itu, namanya Prof Muhsin Darise. Sekitar tahun 1996 waktu saya masih belajar di Jerman," kata Prof Dr Rer Nat Hj Marianti Anggraeni Manggau, Apt dari FF Unhas pada wartawan seusai kick-off Ristek-Kalbe Science Award (RKSA) 2012 di Kementerian Riset dan Teknologi, Kamis (19/4/2012).
Sebagai obat kuat, Kayu Sanrego juga populer di Malaysia karena sering juga dipakai sebagai campuran herbal Tongkat Ali. Bahkan kabarnya, produk-produk herbal berbahan Kayu Sanrego banyak juga peminatnya di luar Asia Tenggara, termasuk di India.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar