“Pernyataan SBY tentang Solusi dua negara, Israel dan Palestina, untuk
menghentikan kekerasan di kawasan Timur Tengah itu adalah pernyataan
inlander alias budak, karena menolerir perampokan yang dilakukan oleh
penjajah Zionis Israel terhadap tanah wakaf umat Islam Palestina,” ujar
Ketua Lembaga Kajian Politik & Syariat Islam (LKPSI) Fauzan Al
Anshari, Selasa (20/11/2012).
Seperti diberitakan, Presiden SBY, sesaat sebelum berangkat
menghadiri KTT Asean di Kamboja, Sabtu (17/11/2012) menyatakan
keprihatinannya atas tindak kekerasan yang berlangsung di Gaza. SBY
menyerukan agar kekerasan diakhiri dan perdamaian dilakukan.
Untuk itu, kata SBY, Indonesia mendukung negara Palestina. Saat ini,
katanya, baru ada satu state, negara Israel, harus ada satu negara lagi,
yaitu negara Palestina. (editorial, salam-online, 19/11/2012).
Kata Fauzan, mungkin karena kelamaan dijajah Belanda sehingga mental
para “pemimpin Indonesia” jadi “jongkok”. Tidak ada yang rela sebagian
rumahnya dirampok, lalu diduduki, atas nama apapun!
“Maka jika ada orang yang rela dengan perampok, maka dia tergolong perampok,” tandas Fauzan mengakhiri pesannya kepada salam-online. (isa/salam-online)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar