Cita-Cita Kemerdekaan Bangsa Indonesia Bukanlah Menyerahkan Kekayaan Alam Bangsa Kepada Asing. Karenanya, segenap rakyat harus menolak Penyerahan Blok Tangguh Kepada British Petroleum.
Nasionalisasi Tambang Asing adalah untuk Pendidikan Gratis, Lapangan Kerja dan Upah Layak Nasional.
Demikian pernyataan sikap mahasiswa yang tergabung dalam LMND.
“Bagi mahasiswa yang paham benar sejarah masa lalu, penghargaan sebuah negara imperialis Inggris, yang sudah mengeksploitasi negeri-negeri selatan sejak abad 19, kepada SBY selaku Presiden Indonesia adalah suatu penghinaan besar bagi rakyat Indonesia,” cetus Ketua Umum LMND Lamen Hendra Saputra dalam rilisnya.
Menurut Hendra, kelakuan SBY ini mirip “de javu” di masa lalu, dimana saat di awal abad 19, diceritakan raja Jawa berkapitulasi di bawah kaki Kerajaan Inggris dengan Gubernur Jenderal Sir Stanford Raffles sebagai perwakilannya di Indonesia.
“Rakyat Indonesia merasa malu memiliki Presiden yang lebih mirip dengan ‘Londo Ireng’. Bagi kami dengan menyerahkan ladang Tangguh ke Inggris, SBY sudah melanggar Pasal 33 UUD 1945 dan cita-cita nasional bangsa ini,” tegasnya.
Seperti halnya Blok Mahakam yang tidak boleh diserahkan ke Total Prancis, “Kami berposisi politik sangat tegas: Bahwa ladang gas Blok Tangguh juga tidak boleh diserahkan ke BP-Inggris (dan sebagian AS). Blok Tangguh di Papua yang memiliki cadangan gas hingga 14 triliun kaki kubik (TCF) adalah blok yang terkaya di dunia,” imbuhnya.
Menurutnya, jika ada kendala dalam permodalan maupun teknologi dalam mengelola Blok Tangguh, bangsa Indonesia memiliki teknokrat dan insinyur handal untuk mengelola Blok ini.
“Karena hanya mereka (teknokrat & politisi) yang bermental inlander –komprador kapitalis imperialis sajalah yang selalu menganggap bahwa bangsa kita tidak memiliki kemampuan,” tandasnya.
“Namun kami yakin bahwa para pekerja pribumi di British Petroleum Indonesia juga tidak semuanya bermental inlander, sehingga jika kelak (British Petroleum) diusir dari Indonesia, sudah selayaknyalah Pertamina yang ambil alih aktivitas mengelola lahan pertambangan di seluruh Indonesia.”
(SALAM-ONLINE.COM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar