MENURUT
riwayat, Sayyidina Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan, “Bilamana
rambut seseorang bertambah, dorongan seksnya berkurang.”
Rambut yang dimaksud di sini adalah rambut yang tumbuh antara pusar
dan kemaluan. Semakin bertambah rambut seseorang pada bagian itu,
semakin berkurang dorongan seksnya. Meskipun harus diingat bahwa
dorongan seks tidak hanya muncul karena satu sebab.
Perkataan ini juga berarti, menghilangkan rambut pada area pusar dan
kemaluan dengan cara mencukurnya akan dapat menambah gairah. Gairah Anda
ketika berjima’ dengan suami, maupun gairah suami terhadap Anda.
Sehingga mencukur rambut kemaluan bisa sebagai cara untuk membangkitkan
birahi Anda sendiri maupun suami. Mencukur rambut kemaluan dapat
menjadikan vagina lebih hangat. Yang demikian ini insya-Allah menjadikan
jima’ Anda lebih nikmat dan menyenangkan.
Maka kalau suatu saat Anda merasa gairah Anda surut, barangkali Anda
sudah lama tidak mencukur rambut kemaluan Anda. Padahal telah lebih dari
40 hari—jangka waktu terlama untuk mencukur rambut, memotong kuku, dan
mencabuti bulu ketiak. Begitu mestinya.
Tentang perkara ini ada yang perlu dijelaskan. Askhanu aqbalan (lebih
hangatnya vagina) baru akan tercapai kalau seseorang memotongnya secara
bersih. Bukan sekedar memangkasnya. Hal ini juga berlaku bagi suami.
Mencukur rambut dapat menjadikannya bergairah jika dilakukan hingga
bersih. Bukan sekedar mengurangi.
Mencukur rambut secara teratur termasuk perkara yang disunnahkan oleh
Rasulullah Saw.. Kata Rasulullah Saw., “Lima perkara dari fithrah;
mencukur bulu kemaluan, berkhitan, menggunting kumis, mencabuti bulu
ketiak, dan memotong kuku.” (HR. Jama’ah).
Dari Anas bin Malik r.a., berkata, “Telah dijangkakan waktu untuk
kami terhadap urusan menggunting kumis, memotong kuku, mencabuti bulu
ketiak, mencukur bulu ari, yakni jangan lebih dari empat puluh hari
sekali.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah).
Anda dapat mengingatkan suami tentang sunnah Rasulullah ini. Di luar
kenyataan bahwa hal ini bisa membangkitkan dorongan seks suami, yang
lebih penting lagi adalah bahwa ini merupakan perkara sunnah.
Insya-Allah jika Anda senantiasa mengingatkan suami, termasuk mandi di
hari Jum’at, Allah akan ridha terhadap Anda dan melimpahkan barakah ke
dalam perkawinan Anda. Allahumma amin.
Akhirnya, kita bisa menggarisbawahi bahwa seandainya Anda melakukan
untuk merangsang keinginan seks suami, maka yang demikian ini
insya-Allah tetap merupakan perbuatan yang dirahmati dan diridhai Allah.
Sebab berjima’ dengan suami yang sah adalah perkara yang diridhai
Allah. Sedang hal-hal yang menjadi “wasilah”nya, juga dipandang sebagai
kebaikan yang diridhai Allah. Sebagaimana kata Ibnu Qayyim ketika
membahas masalah jima’, “Setiap kenikmatan yang membantu terwujudnya
kenikmatan di hari akhir adalah kenikmatan yang dicintai dan diridhai
oleh Allah Swt.. Pencipta kenikmatan itu akan merasakan kenikmatan dalam
dua segi. Pertama, perbuatan tersebut menyampaikan dirinya kepada ridha
Allah Swt.. Selain itu, akan datang pula kepadanya nikmat-nikmat lain
yang lebih sempurna.”
Rasulullah Saw. menganjurkan untuk mencukur secara teratur
rambut-rambut yang tumbuh di kemaluan. Ini merupakan pekerjaan yang
sulit bagi wanita, tetapi lebih disukai demi kebersihan dan
membangkitkan daya tarik seksual bagi pasangan. Begitu Ruqayyah
mengingatkan.
Sulitnya mencukur rambut kemaluan bagi wanita, barangkali disebabkan
tempatnya yang tidak mudah dibersihkan dengan menggunakan pisau cukur
biasa. Kepekaan kulit juga mempengaruhi, sehingga banyak wanita yang
enggan mencukur rambut kemaluan. Ini berbeda dengan mencukur rambut
ketiak yang relatif lebih mudah dan tidak bikin risih.
Jika Anda termasuk yang mengalami masalah dengan pisau cukur yang
tidak sesuai, barangkali Anda bisa mempertimbangkan untuk memakai pisau
cukur yang khusus didesain untuk keperluan wanita. Tetapi kalau Anda
bertanya bagaimana mengatasi rasa risih karena mencukur rambut itu, saya
tidak bisa menjawab.
Begitu. Mudah-mudahan uraian ini bermanfaat bagi Anda. [sumber: Kupinang Engkau dengan Hamdallah/Muhammad Fauzhiel Adhim]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar