Rabu, 19 Desember 2012

SBY Menangis Lihat Film, Kok Anak-anak Gaza Dibombardir Israel Tak Membuatnya Menangis?

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memang sosok yang sensitif. Cuma sayang, sensitifnya SBY hingga membuat dia meneteskan air mata taktala menonton film saja.

Saat menyaksikan film Ayat-Ayat Cinta (AAC) karya sutradara liberal, Hanung Bramantyo, SBY mengaku terharu dan akhirnya meneteskan air mata. Presiden terenyuh dengan cerita yang ada di film yang dibintangi oleh Fedi Nuril dan Carissa Putri tersebut.

"Berkali-kali saya harus menyeka air mata. Pesannya sampai. Saya kira semua sepakat bahwa film ini memberikan banyak nilai terhadap kita, bagaimana saling toleran dan damai," ujar SBY usai nonton AAC 28 Maret 2008 lalu seperti dikutip merdeka.com.

Presiden merasa bangga usai nonton Ayat-ayat Cinta. Di tengah lesunya film nasional, ternyata masih ada film berkualitas yang layak ditonton.

"Saya bangga, kita semua bangga, dan perlu memberikan penghargaan setinggi-tingginya bahwa ternyata ada karya anak bangsa yang bisa dibanggakan," imbuh SBY.

Empat tahun kemudian, tepatnya Senin (17/12/2012) lalu, Presiden SBY kembali menangis. Penyebabnya pun sama, film karya Hanung Bramantyo. Rupanya, kisah hidup mantan Presiden BJ Habibie dan almarhum istrinya Ainun Habibie yang difilmkan membuat sang presiden terharu.

Tak cuma presiden saja yang menangis, Ibu Negara Ani Yudhoyono juga berlinang air mata. SBY juga tampak terbata-bata saat menyampaikan kata sambutan usai menonton film tersebut.

SBY beberapa kali tampak menyeka air matanya dengan tangan. Sementara Ibu Ani juga beberapa kali menyeka air matanya dengan kain.

"Apa yang kita ketahui, dan apa yang kita ikuti ini berkaitan dengan Bapak Habibie dan Ibu Ainun, saya kira semua sependapat. Apa yang kita saksikan tadi penuh dengan pembelajaran, serta nilai-nilai yang patut kita contoh," kata SBY.

Selain memaparkan karier politik sang presiden, film ini juga tak luput menyorot kisah personal sang presiden dengan istrinya, Ainun Habibie. Dua bintang film ternama, Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari dipercaya sang sutradara, Hanung Bramantyo untuk menghidupkan sosok Habibie dan Ainun dalam film.

Namun setiap kisah pasti mempunyai akhir, demikian pula setiap mimpi mempunyai batas. Pada satu titik, dua belahan jiwa ini tersadar, apakah cinta mereka akan bisa terus abadi?

Dan seperti yang diprediksikan, film ini ternyata memang menguras air mata, setidaknya air mata SBY dan istrinya, Ani Yudhoyono.

Sayangnya, SBY menangis ketika menonton film saja. Melihat penderitaan rakyat Indonesia, masyarakat Indonesia masih banyak yang miskin dan menganggur, korban-korban bencana di berbagai daerah, sepertinya tidak membuat SBY menangis dan begitu terharu. Apalagi menyaksikan penderiataan umat Islam di belahan negara lain.

"Kita juga tidak pernah menyaksikan SBY menangis saat menyaksikan anak-anak Palestina dibombardir dan ditembaki oleh tentara Zionis Israel," kata fungsionaris Forum Umat Islam (FUI) Ustad Bernard Abdul Jabbar, kepada Suara Islam Online, Selasa (18/12/2012).

Padahal, lanjut UStad Bernard, pembunuhan dan pembantaian terhadap kaum Muslimin di Palestina, Suriah, Rohingya adalah fakta bukan drama apalagi film. "Mengapa itu tidak bisa membuat SBY trenyuh kemudian menangis?," tanyanya.

Ia lantas membandingkan SBY dengan Menteri Luar Negeri Turki, Ahmet Davutoglu, yang menangis ketika mengunjungi Gaza bersama delegasi Menteri Luar Negeri Negara Liga Arab akhir bulan lalu.

Davutoglu berkunjung ke Rumah Sakit al-Shifa di Jalur Gaza dan berjumpa dengan keluarga korban perang. Menlu Turki itu langsung menangis ketika memeluk keluarga Palestina yang berkumpul di wilayah itu.

"Dia menangis betulan menyaksikan mayat-mayat dan korban-korban kekejaman Israel di Gaza. Tidak seperti SBY yang menangis karena film," tandasnya.

Ustad Bernard menyarankan, bila SBY tidak bisa menyaksikan langsung penderitaan rakyat Gaza, supaya menyaksikan film dokumenter "Tears of Gaza".

"Supaya SBY bisa benar-benar merasakan penderitaan mereka," pungkasnya.
suara-islam.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar