Minggu, 02 Desember 2012

Allahyarham M. Natsir: Jika Mau Selamat, Bertemu Kemungkaran Jangan Lari

Wahai kaum Muslimin,
Jikalau kemungkaran sudah merajalela dalam masyarakat, maka Allah tidak akan menghukum semua anggota masyarakat asalkan saja di tengah-tengah kemungkaran itu masih ada orang yang menentangnya. Jika kemungkaran terjadi, tetapi tidak ada orang yang menentangnya, maka bukan yang berdosa itu saja yang akan dihukum, bahkan keseluruhannya akan ditimpa azab dan siksa.
Syarat untuk menyelamatkan masyarakat keseluruhannya ialah jika tiap tiap kemungkaran itu ada yang melawannya, walaupun yang melawan ini merasakan dirinya tidak kuat. Walaupun yang mungkar itu orang-orang yang kuat kuat semuanya, hartanya banyak, kedudukan tinggi dan sebagainya. Tetapi kalau si ghuraba-ghuraba yang kecil ini terus melakukan kewajibannya walaupun tidak tampak hasilnya waktu itu, Allah SWT sekurang-kurangnya akan memelihara orang yang tidak bersalah dari hukuman.
Tetapi jikalau di satu saat kemungkaran itu tidak ada lagi yang menentangnya, terus berlangsung begitu saja, oleh karena orang dewasa tidak bisa melawannya (apalah kita ini, toh mereka juga akan menang) kalau begitu, jangan menyesali Tuhan nanti, kalau orang yang baik-baik pun akan mendapat hukuman di dunia ini . (Orang baik-baik itu yang tidak berbuat apa-apa sebenarnya bukan orang baik).
Orang baik-baik (dua kali baiknya), khawatir sekali akan mendapatkan lawan, oleh karena itu ia mau berkawan dengan semua orang, ke sini baik ke situ baik. Kalau orang baik-baik model ini saja yang ada, maka orang yang baik-baik ini dihukum Tuhan juga walaupun dia tidak berbuat kesalahan.
Wahai kaum Muslimin,
“Peliharalah diri dan hukum Tuhan yang tidak dijatuhkan banyak kepada yang zalim saja. (Orang yang tidak zalim, tetapi tidak berbuat apa apa itu pun akan menderita hukuman bersama sama dengannya),” (QS Al Anfaal : 25).
Jadi praktisnya, kalau kita mau selamat, bertemu mungkar jangan lari, karena dengan lari akan menambah kita masuk jurang. Orang yang melihat mungkar, lalu lari, maka dia lari ke jurang.
Orang melihat mungkar, lalu menahan dengan tangannya atau dengan kekuasaannya, kalau tidak bisa juga dengan lisan, kalaupun tidak bisa juga dengan hatinya, ini sekurang kurangnya iman untuk menyelamatkan dirinya. Kalaupun seperti ini banyak yang berbuat begitu, insya Allah banyak juga yang selamat.
Wahai kaum Muslimin,
Membiarkan kezaliman adalah kesalahan besar. Banyak orang kecil mengatakan kalau melihat kezaliman, mereka mengatakan, “Bagaimana kata orang yang berkuasa sajalah, tuan.”  Kalau semua orang sudah berkata begitu, semua orang tidak akan terluput dari hukum Tuhan. Hukum Tuhan itu tidak semata mata yang telah dijanjikan untuk di akhirat saja, tetapi ada yang kontan di dunia itu juga. Orang-orang baik-baik pun akan kena, lantaran berbuat satu kesalahan besar, yaitu tidak menentang barang yang mungkar.
Allahyarham Mohammad Natsir (alm),  mantan Perdana Menteri RI, Pendiri Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII)
————————————————————–
Maka sesungguhnya orang-orang JIL dan pecinta maksiat dan pendukungnya seharusnya berterima kasih kepada ormas-ormas Islam yang menentang kemaksiatan yang kaum-kaum fasik lakukan. Mereka lakukan dalam rangka amar maruf nahi mungkar di tengah umatnya atas pengaruh dan serangan musuh-musuh Allah, karena pencegahan dan penentangan kemaksiatan itu insya Allah menahan azab dan siksa-Nya karena perbuatan manusia fasik yang sudah melewati batas. (Pen) (MM/M Natsir/eramuslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar