Jumat, 03 Mei 2013

Menimbang Jima, Menghitung Masa Subur

 373220BAGI kaum Muslimin, melakukan jima salah satunya adalah dengan niat yang kuat untuk mendapatkan keturunan—tidak sekadar untuk melepaskan hajat belaka. Keturunan artinya anak. Dan setiap jima yang diniatkan untuk memiliki anak artinya juga berhubungan dengan masa subur. Apa itu masa subur?
Masa subur biasanya diidentikan dengan wanita. Yang dimaksud dengan masa subur adalah masa yang diperkirakan akan terjadinya ovulasi atau keluarnya sel telur sehingga wanita tersebut dinyatakan subur, karena siap untuk dibuahi dengan sperma yang datang. Namun, ternyata pria juga memiliki ‘masa subur’, yaitu suatu masa dimana sperma kuat dan kemungkinan besar dapat membuahi sel telur.
Pada wanita cara menentukan masa subur dapat digunakan dengan menghitung menurut sistem kalender.
Rumus Menghitung Masa Subur dengan Sistem Kelender :
Masa Subur = Hari Terakhir Haid Menstruasi + 13
Masa Prasubur = Masa Subur -3 & Masa Subur + 3
Contoh : Jika hari terakhir haid adalah tangal 10 maka tanggal masa subur adalah tanggal 23, masa prasubur awal tanggal 20 dan masa prasubur akhir tanggal 26.
Sistem kalender dalam menentukan masa subur hanya dapat digunakan pada wanita yang teratur haid 28 sampai 35 hari. Rokok dan gizi buruk juga mempengaruhi rutinitas keluarnya sel telur.
Pada pria masa subur terjadi saat pagi hari.
Pada pagi hari serta musim dingin, pria memiliki jumlah sperma yang lebih tinggi. Secara umum, perubahan waktu dan musim dapat mempengaruhi jumlah sperma pria. Jumlah sperma lebih banyak di musim dingin dan lebih sedikit di musim panas, karena produksi sperma meningkat pada suhu dingin. Jumlah sperma pria juga tertinggi di pagi hari.Hal ini karena pada musim panas atau siang hari dengan suhu makin meningkat dapat mempengaruhi kualitas sperma. Testis sangat sensitif terhadap suhu, maka suhu panas akan mempengaruhi kehidupan sperma
Jadi, bagi yang belum punya anak dan ingin punya anak, serta sedang dalam program untuk memiliki anak, maka ada baiknya menjaga kesuburan alat reproduksi dengan sebaik-baiknya. Kita berusaha, Allah SWT menentukan. Insya Allah!ISLAMPOS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar