"Mengungkap Fakta Muslim Rohingya" demikian tema acara
dalam tabligh akbar yang diselenggarakan oleh DKM Masjid Darussalam pada
Sabtu (4/5/2013) di Kota Wisata Cibubur. Hadir sebagai pembicara ialah
Dr. Muhammad Yunus (Presiden Solidaritas Muslim Rohingya), KH. Muhammad
al Khaththath (Sekjen Forum Umat Islam), Ustadz Bernard Abdul Jabbar
(Sekjen Komite Advokasi Muslim Rohingya Arakan) dan Dr. Adhiyaksa Dault
(Mantan Menpora).
Dr. Yunus asal Rohingya menjelaskan bahwa Arakan adalah negeri muslim
yang dizalimi, dan dirampas kewarganegaraanya oleh rezim milter Myanmar.
"Arakan adalah negara Islam, Arakan berasal dari bahasa Arab yang
artinya adalah rukun. Dahulunya kesultanan, buktinya uang logam yang
digunakan pada saat itu adalah Dinar, sisi mata uangnya kalimat
Lailahaillah satu sisi lagi gambar sultannya. Namun oleh media sekuler,
berita di simpangsiurkan, orang Arakan dikatakan datang setelah
penjajahan Inggris padahal faktanya muslim Arakan sudah datang jauh
sebelumnya. Arakan sudah ada di abad ke 9 sedangkan Inggris menjajah
Myanmar pada abad 17," paparnya.
Presiden solidaritas muslim Rohingya juga memaparkan dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi terhadap muslim Rohingya Arakan.
"Apa yang terjadi di Rohingya, adalah upaya genocide (pembersihan etnis
muslim), penyerangan secara terkendali dan sistematis oleh kaum Budha
dan rezim Myanmar. Kaum muslimin dibunuh, disiksa, diperkosa, dipenjara
dan dibakar hidup-hidup, dan polisi disana hanya menyaksikan saja tanpa
melakukan pertolongan apapun," ujarnya.
Jamaah yang hadir terenyuh karena pemaparan Dr. Yunus diperkuat dengan
ditanyangkannya foto-foto kekejaman kaum Budha dan rezim Myanmar. Warga
Rohingya dibunuh dan mayatnya dibiarkan tergeletak dimana-mana dan oleh
rezim Myanmar dilarang untuk dikubur, dibiarkan begitu saja hingga
mayat-mayat tersebut dimakan oleh anjing-anjing liar.
Dalam sesi tanya jawab, salah satu jamaah bertanya kenapa semua itu bisa terjadi?
"Alasannya karena kalimat tauhid, Lailahailallah Muhammad Rasulullah,
Islam tidak diterima disana. Jika ada muslim yang murtad keluar dari
Islam maka dia akan selamat," ujar Dr. Yunus.
Dr. Yunus mewakili warga Rohingya Arakan mengucapkan terima kasih kepada
umat Islam Indonesia yang kemarin diwakili ormas-ormas Islam yang
tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) yang telah mendesak dubes Myanmar
agar mereka tahu bahwa umat Islam di dunia tidak tinggal diam.
"Bantu kami untuk berjihad melawan penyerang-penyerang dari Budha dan
tentara Myanmar, dan doakan kami untuk mengembalikan Arakan sebagai
negara Islam," pesan Dr. Yunus yang disambut pekikan takbir oleh jamaah.SUARA-ISLAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar