- Oleh : Muhaimin Iqbal
Di
kalangan suku Aztec Meksiko mereka memiliki cerita rakyat bahwa dahulu
kala terjadi kebakaran besar di hutan mereka. Semua makhluk yang ada di
hutan itu lari menyelamatkan diri, kecuali sekelompok burung-burung
kecil yang berterbangan mengambil air dalam paruhnya untuk memadamkan
api yang sangat besar. Melihat apa yang dilakukan burung-burung kecil
ini, burung-burung yang lebih besar mendatanginya sambil bertanya : “Apa yang sedang kalian lakukan ?”
Burung-burung kecil tersebut menjawab : “kami sedang berusaha memadamkan kebakaran hutan ini”. Dengan geregetan burung-burung besar tersebut berteriak : “kamu
tidak akan bisa melakukannya ! kami saja yang besar juga tidak bisa
melakukannya, apalagi kamu ! Ayo kita menyelamatkan diri kita saja !”.
Burung-burung
besar tersebut kemudian terbang sekuat tenaga meninggalkan hutan yang
lagi terbakar. Demikian pula dengan seluruh makhluk yang ada di hutan
itu, mereka berlarian menjauh dari hutan untuk menyelamatkan diri.
Tetapi tidak sekelompok burung-burung kecil tadi, mereka tetap mengambil
air dengan paruhnya yang sangat kecil untuk memadamkan api yang sangat
besar membakar hutan mereka.
Atas
kehendak Yang Maha Kuasa, kebakaran hutan itu akhirnya padam – tetapi
suku Aztec Mexico – yang tidak mengenal Tuhannya dengan benar, mereka
berkepercayaan bahwa burung-burung kecil inilah yang memadamkan api.
Dalam
Islam, orang beriman memiliki kewajiban untuk berbuat sesuatu manakala
melihat kemungkaran. Yang terbaik tentu berbuat dengan (tangan) atau
kekuasaannya, kalau tidak bisa baru dengan ucapannya (jaman sekarang
bisa berarti tulisan !), dan kalau inipun tidak bisa setidaknya mengubah
(menolak) dalam hatinya – dan ini selemah-lemah iman.
“Barangsiapa
diantara kamu
yang melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia
mengubah dengan tangannya; jika ia tidak mampu, maka
ubahlah dengan
lisannya; dan jika tidak mampu,
(ubahlah) dengan hatinya. Dan itulah
selemah-lemah
iman.” (HR Bukhari, Muslim, dan Ashabus Sunan).
Kemungkaran
di jaman ini banyak sekali bentuknya, bisa berupa kebijakan publik yang
menyengsarakan rakyat. Bisa system ekonomi yang membuat si kaya tambah
kaya dan memperbanyak jumlah penduduk miskin. Bisa berupa penyia-nyiaan
lahan produktif hanya untuk kepentingan spekulasi, penguasaan berlebihan
sumber daya alam oleh sekelompok orang tertentu dlsb. dlsb.
Intinya
kita harus berbuat sesuatu bila melihat kemungkaran, bila selemah-lemah
iman itu mengubah atau menolak dalam hati, berarti kalau hati kita
tidak menolaknya – jangan-jangan memang tidak ada atau belum ada iman di
hati kita ?
Bisa
jadi yang kita lakukan ini adalah hal yang sangat kecil, seperti air
dalam paruh burung-burung kecil di atas. Akal manusia-pun tidak sampai
bisa memahami air yang sangat kecil tersebut untuk memadamkan kebakaran
hutan.
Tetapi
di hadapan Yang Maha Kuasa, tidak ada yang terlalu kecil untuk merubah
sesuatu yang sangat besar. Anak-anak kecil Palestina-pun membuktikannya
dengan ketapel-ketapel dan lemparan kerikil mereka, mereka mampu
menghadang tank-tank yang canggih penjajah Zionis Israel. Maka sekarang
waktunya kita berbuat untuk melawan kemungkaran itu, sekecil apapun yang
bisa kita lakukan…mudah-mudahan dengan yang kecil itu kita bisa
menghadirkan pertolonganNya Yang Maha Kuasa !. Amin.
“…dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar….” (QS 8 : 17)
GERAIDINAR
GERAIDINAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar