Oleh Ust. Yusuf Mansur
Ketika seorang muslim, baik pria maupun wanita, akan menikah,
biasanya akan timbul perasaan yang bermacam-macam. Ada rasa gundah,
resah, risau, bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya sang
pendamping . Bahkan, ketika dalam proses ta’aruf (perkenalan)
sekalipun, masih ada juga perasaan keraguan.
Berikut ini sekelumit yang bisa saya hadirkan kepada pembaca agar
dapat meredam perasaan negatif. Semoga mendatangkan optimisme dalam
mencari teman hidup.
Diperhatikan juga agar menikah untuk memperhatikan tuntunan Islam,
yaitu memilih calon dengan memilih agamanya, yang seiman. Inilah syarat
utama agar mendapat semua kebaikan yang Allah janjikan.
Inilah kabar gembira berupa janji Allah bagi orang yang akan menikah. Bergembiralah wahai saudaraku…!
1.“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji
dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan
wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki
yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. (QS. An Nuur :
26)
Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri.
Hiduplah sesuai ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang
sholeh, jadilah wanita yang sholehah. Semoga Allah memberikan hanya
yang baik buat kita. Amin!
2. “Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu
dan orang-orang yang layak (nikah) dari hamba-hamba sahayamu yang
laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan
mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha
Mengetahui”. (QS. An-Nur: 32).
Sebagian para pemuda ada yang merasa bingung dan bimbang ketika akan
menikah. Salah satu sebabnya adalah karena belum punya pekerjaan.
Anehnya, ketika para pemuda telah mempunyai pekerjaan pun, tetap ada
perasaan bimbang juga. Sebagian mereka tetap ragu dengan besaran rupiah
yang mereka dapatkan dari gajinya. Dalam pikiran mereka terbesit, “Apa
cukup untuk berkeluarga dengan gaji sekian?”
Ayat tersebut merupakan jawaban buat mereka yang ragu untuk melangkah
ke jenjang pernikahan karena alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan
kepada para pemuda dalam masalah ini adalah kesanggupan untuk memberi
nafkah dan terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga.
Bukan besaran rupiah yang sekarang mereka dapatkan. Nantinya Allah
akan menolong mereka yang menikah. Allah Mahaadil. Bila tanggung jawab
para pemuda bertambah – dengan kewajiban menafkahi istri-istri dan
anak-anaknya, maka Allah akan memberikan rezeki yang lebih.
Tidakkah kita lihat kenyataan di masyarakat, banyak mereka yang
semula miskin tidak punya apa-apa ketika menikah, kemudian Allah
memberinya rezeki yang berlimpah dan mencukupkan kebutuhannya?
3. “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong
mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus
dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara
kehormatannya”. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits
no. 2518, dan Hakim 2:160).
Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya,
maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan
Rasulullah Saw dalam hadits ini. Pertolongan Allah itu pasti datang.
4. “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu
rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”. (QS. Ar-Ruum : 21)
5. “Dan Tuhanmu berfirman : ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya
akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan
diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina
dina’ ”. (QS. Al-Mu’min : 60)
Ini juga janji Allah ‘Azza wa Jalla. Bila kita berdoa kepada Allah,
niscaya akan diperkenankan-Nya. Termasuk di dalamnya ketika kita berdoa
memohon diberikan pendamping hidup yang agamanya baik, cantik, penurut,
dan seterusnya. Itulah janji Allah. Allah tidak akan menyalahi
janji-Nya.
Kalaupun Allah tidak atau belum mengabulkan doa kita, tentu ada
hikmah dan kasih sayang Allah yang lebih besar buat kita. Kita harus
berbaik sangka kepada Allah. Inilah keyakinan yang harus ada pada setiap
muslim. Jadi, kenapa ragu dengan janji Allah? (Sumber: Yusuf Mansur Network)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar