Senin, 05 Agustus 2013

Bom Vihara Diduga Operasi Intelijen Gelap


Bom Vihara-diduga operasi intelijen hitam-jpeg.image Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya menegaskan, intelijen gelap diduga sebagai pelaku bom Vihara untuk membuat keruh dengan target tertentu untuk menyudutkan kelompok Islam.
Menurut Harits, seperti dikutip itoday, Senin (5/8/2013), kejadian ledakan di Vihara, dengan berpikir linier, itu kerjaan “teroris” yang tidak terima dengan kasus pembantaian Muslim Rohingnya di Myanmar.
“Jadi menurut saya, kasus ini dimoment yang relevan ketika AS mengeluarkan early warning tentang kemungkinan serangan teroris (jaringan Al-Qaidah),” ujar Harits.
Harits mengatakan, peletakan bom itu di tempat yang “sensitif” menyangkut isu kerukunan umat beragama dan toleransi, akan memberikan stimulasi mudah untuk justifikasi siapa pelakunya dan memudahkan orang mengaitkan antara Vihara (Budha) dengan kasus pembantaian Muslim di Myanmar oleh orang-orang Budha.
Harits menegaskan, kejadian ledakan di Vihara adalah aksi kecil, tapi cukup bisa didramatisir untuk mengalihkan beberapa isu lain misalkan tentang “fatal atraction” dari Densus yang salah tangkap dua orang (Mugi dan Safari) di Tulungagung dan extra judicial killing terhadap dua orang lain yaitu Rizal atau Eko dan Dayat.
Harits menduga, dari kasus bom “mainan” ini, aparat “kontraterorisme” yaitu BNPT dan Densus mau melakukan perburuan dan mendapat legitimasi tindakan-tindakan “hukum jalanan” berikutnya kepada orang-orang yang disangka dan diduga terkait dengan “terorisme”.
“Jadi masyarakat harus bisa bedakan mana fakta dan mana berita atau opini rekayasa dan juga fakta kejadian yang jadi produk rekayasa orang-orang opuntunir,” jelasHarits.

salam-online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar