DIAM-diam,
para aktivis dakwah selalu punya alasan jika tidak sempat—atau tidak
mau?—berolahraga. Masih ada “olahraga” yang lain. “Olahraga yang lain”
itu tiada bukan jima, atau hubungan suami istri.
Sebabnya, tentu kabar (burung) yang menyebutkan bahwa jima bisa
membakar cukup banyak kalori sehingga setara dengan kegiatan olahraga.
Malah ada yang menyebutkan jima tiga kali dalam seminggu sama seperti
berlari selama 48 menit seminggu. Apakah betul seperti itu?
Ketika syawat menggelora, secara medis memang terjadi pengerahan
energi fisik, hormon adrenalin yang meningkat, dan juga detak jantung
dan tekanan darah.
Kendati begitu, sebenarnya jima tidak dapat digolongkan dalam aktivitas fisik seperti olahraga. Kenapa memangnya?
Menurut asiaone, detak jantung rata-rata saat jima hanya 130
per menit dan tekanan darah sistolik masih dibawah 170. Itu bila jima
dilakukan dengan pasangan yang sah. Jika zina? Waduh….
Para peneliti membandingkan antara jima dengan seseorang yang
melakukan olahraga treadmil. Dalam skala 1-5, dengan 5 merupakan level
intensitas paling tinggi, ternyata jima hanya berada di level 2,7
sementara olahraga di treadmil berada di skala 4,7.
Rata-rata, pasangan berusia pertengahan berjima dua kali dalam
sepekan, dan berlangsung 15 menit. Jumlah kalori yang dikeluarkan
sekitar 50-80 kalori, tergantung intensitas jima yang dilakukan itu
juga.
Aktivitas fisik yang setara dengan pembakaran 50 kalori antara lain
naik turun tangga selama 3 menit atau bermain tenis selama 6 menit.
Nah, jauh kan bahwa jima itu sama dengan olahraga? Ayo berolahraga! [islampos/asiaone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar