Dokter
dari Rumah Sakit tempat Dzhokhar Tsarnaev dirawat mengatakan bahwa
Dzhokhar sudah mulai pulih dan kondisinya stabil. Ia mungkin akan segera
dimasukkan ke dalam sel isolasi di penjara, yang membutuhkan waktu
sekitar 1 jam perjalanan dari Boston, lansir KC.
FBI terus menutupi tabir rahasia seputar kasus Bom Boston yang terjadi pada tanggal 15 April 2013. Klaim sepihak FBI dan drama perburuan, penangkapan, hingga interogasi Tsarnaev versi mereka terus bergulir di berbagai media.
Media-media Amerika melaporkan dengan mengacu kepada paman Tsarnaev bersaudara, Ruslan Tsarni, bahwa Tamerlan sering dihubungi oleh “pengkhotbah dari Armenia” yang bernama Misha, yang mereka sebut “telah mencuci otak keponakan Ruslan”.
Sumber-sumber FBI yang diklaim tak mau menyebut namanya juga dikabarkan telah mengatakan kepada wartawan bahwa Tsarnaev bersaudara berencana melaksanakan pemboman Boston akibat serangan Amerika di Irak dan Afghanistan.
Selain itu, para investigator menyatakan bahwa Tamerlan Tsarnaev sering mengunjungi website berbahasa Inggris Al-Qaeda, di mana disana diposting pidato “pengkhotbah radikal” dan “instruksi untuk membuat bom”.
Di lain sisi, rincian baru dalam kasus Tsarnaev bersaudara telah terungkap. Rincian yang jauh berbeda dengan klaim FBI Amerika sebelumnya.
Sumber AP mencatat bahwa pada saat penangkapan, Dzhokhar tidak bersenjata, sedangkan FBI sebelumnya mengklaim telah terjadi terjadi baku tembak sengit dan bukan hanya itu, FBI bahkan mengklaim bahwa Dzhokhar ingin bunuh diri dengan mengarahkan pistol ke arah mulutnya sendiri.
Sekarang terbukti bahwa Dzhokhar tidak memiliki senjata. Foto ini jelas menunjukkan ia terluka ketika keluar dari perahu tempat terakhir ia berlindung, namun belum ada jejak darah, sedangkan dalam versi FBI ia akan mati karena kehabisan darah, dan cedera itu ia hampir membuatnya tidak bisa bergerak sama sekali.
Hal ini juga terjadi dalam drama penangkapan Tamerlan. FBI mengklaim bahwa Tamerlan membawa pistol, tapi tak ada satu saksi mata pun yang melihatnya.
Video dan foto yang menunjukkan penangkapan Tamerlan Tsarnaev banyak diposting di internet. Video dan foto menunjukkan Tamerlan, yang ditelanjangi dan diborgol, sedang dimasukkan ke dalam mobil polisi. Tamerlan terlihat tak melawan apa lagi membawa pistol, dan ia jelas masih hidup tanpa luka-luka di sekujur tubuhnya seperti saat ia meninggal dunia. Pemerintah AS sejauh ini belum mengomentari video tersebut.
Sedangkan menurut versi FBI, Dzhokhar dilaporkan melarikan diri ketika ia diborgol. Polisi mengejar Dzhokhar, Tamerlan ditabrak adiknya sendiri, dan mobil melindas tubuhnya.
Namun faktanya, Tamerlan meninggal di rumah sakit karena beberapa luka tembak, bukan akibat dari tabrakan mobil. Selain itu, FBI juga tidak memberikan jawaban atas luka-luka yang ada di sekujur tubuh Tamerlan. (Arrahmah)
FBI terus menutupi tabir rahasia seputar kasus Bom Boston yang terjadi pada tanggal 15 April 2013. Klaim sepihak FBI dan drama perburuan, penangkapan, hingga interogasi Tsarnaev versi mereka terus bergulir di berbagai media.
Media-media Amerika melaporkan dengan mengacu kepada paman Tsarnaev bersaudara, Ruslan Tsarni, bahwa Tamerlan sering dihubungi oleh “pengkhotbah dari Armenia” yang bernama Misha, yang mereka sebut “telah mencuci otak keponakan Ruslan”.
Sumber-sumber FBI yang diklaim tak mau menyebut namanya juga dikabarkan telah mengatakan kepada wartawan bahwa Tsarnaev bersaudara berencana melaksanakan pemboman Boston akibat serangan Amerika di Irak dan Afghanistan.
Selain itu, para investigator menyatakan bahwa Tamerlan Tsarnaev sering mengunjungi website berbahasa Inggris Al-Qaeda, di mana disana diposting pidato “pengkhotbah radikal” dan “instruksi untuk membuat bom”.
Di lain sisi, rincian baru dalam kasus Tsarnaev bersaudara telah terungkap. Rincian yang jauh berbeda dengan klaim FBI Amerika sebelumnya.
Sumber AP mencatat bahwa pada saat penangkapan, Dzhokhar tidak bersenjata, sedangkan FBI sebelumnya mengklaim telah terjadi terjadi baku tembak sengit dan bukan hanya itu, FBI bahkan mengklaim bahwa Dzhokhar ingin bunuh diri dengan mengarahkan pistol ke arah mulutnya sendiri.
Sekarang terbukti bahwa Dzhokhar tidak memiliki senjata. Foto ini jelas menunjukkan ia terluka ketika keluar dari perahu tempat terakhir ia berlindung, namun belum ada jejak darah, sedangkan dalam versi FBI ia akan mati karena kehabisan darah, dan cedera itu ia hampir membuatnya tidak bisa bergerak sama sekali.
Hal ini juga terjadi dalam drama penangkapan Tamerlan. FBI mengklaim bahwa Tamerlan membawa pistol, tapi tak ada satu saksi mata pun yang melihatnya.
Video dan foto yang menunjukkan penangkapan Tamerlan Tsarnaev banyak diposting di internet. Video dan foto menunjukkan Tamerlan, yang ditelanjangi dan diborgol, sedang dimasukkan ke dalam mobil polisi. Tamerlan terlihat tak melawan apa lagi membawa pistol, dan ia jelas masih hidup tanpa luka-luka di sekujur tubuhnya seperti saat ia meninggal dunia. Pemerintah AS sejauh ini belum mengomentari video tersebut.
Sedangkan menurut versi FBI, Dzhokhar dilaporkan melarikan diri ketika ia diborgol. Polisi mengejar Dzhokhar, Tamerlan ditabrak adiknya sendiri, dan mobil melindas tubuhnya.
Namun faktanya, Tamerlan meninggal di rumah sakit karena beberapa luka tembak, bukan akibat dari tabrakan mobil. Selain itu, FBI juga tidak memberikan jawaban atas luka-luka yang ada di sekujur tubuh Tamerlan. (Arrahmah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar