Selasa, 17 September 2013

"Kami Harus Bicara, Investasi Itu adalah Selubung Pemurtadan"

 Jangan lanjutkan investasi rumah sakit kristen siloam, sekolah kristen pelita harapan dan apapun proyek superblock lippo group !!!!!!!!!!

Ini sekelumit alasan kami !
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله و الصلاة و السلام على رسول الله و على آله و أصحابه و من والاه

Semangat mencari investor yang didorong oleh mushibah gempa 30 Sept merupakan sesuatu yang sangat beralasan karena kebutuhan daerah. Hanya saja jangan pernah dilupakan bahwa di saat umat ini bersimbah darah memikul mushibah, ketika air mata belum lagi kering di pipi, kita umat Islam ditusuk dari belakang dengan penyebaran missionaris kristen di berbagai daerah terutama di Pariaman. Bukan hanya bible yang mereka bagikan tapi juga komik-komik berisi ajakan untuk masuk agama mereka juga mereka bagikan kepada anak-anak kita. Karena itulah MUI Sumbar pada waktu itu mengeluarkan petunjuk dengan menyususn buku kecil agar mushibah kehancuran fisik jangan sampai menjadi mushibah yang lebih besar yaitu mushibah kehancuran aqidah.
Bukan hanya itu ! Bantuan berbendera Israel pun masuk. MUI Sumbar bergerak ke Rumah Sakit Pariaman dan setelah musyawarah dengan ulama di Pariaman, kami menolak. Alhamdulillah ! Keputusan MUI itu, tidak membuat terkendalanya pelayanan karena ditahannya obat-obatan itu oleh RSUD Pariaman.

Dari berbagai pengalaman pahit seperti itu lah MUI mengambil sikap dan menghimbau umat serta para pemimpin di Ranah Minang ini agar investasi apapun yang akan diterima dinegeri ini jangan sampai menggoyahkan sendi-sendi keimanan serta nilai-nilai mulia ABS-SBK-SMAM(Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah, Syarak Mangato Adat Mamakai).

Bisa jadi ada yang berkata dengan kecemasan serta ketakutan akan menjadi miskin, "bagaimana investasi akan masuk, bagaimana negeri akan dibangun bila dibatas-batasi begitu !".
Padahal bisa jadi, ketakutan itu adalah akibat dari bisikan syaithan sebagaimana dalam firman Allah swt:
﴿٢٦٨﴾ ٱلشَّيْطَٰنُ يَعِدُكُمُ ٱلْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِٱلْفَحْشَآءِ ۖ وَٱللَّهُ يَعِدُكُم مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
"Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan dariNya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui". (QS. al-Baqarah 2:268)

Ulama tentu menjawab dengan petunjuk syari'at sebelum berbicara tentang usaha, tekhnis dan mekanisme.
Kita patut bercermin dengan ketakutan penduduk Makkah ketika kaum musyrikin tidak diizinkan lagi untuk masuk ke tanah haram. Ketakutan itu dijawab oleh Allah swt dengan firmanNYA:

﴿٢٨﴾... ۚ وَإِنْ خِفْتُمْ عَيْلَةً فَسَوْفَ يُغْنِيكُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦٓ إِن شَآءَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
"Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah akan membeuat kamu sekalian berkecukupan dengan karunia-Nya jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana". (QS. al-Taubah 9:28)

Ingatlah, kita tidak menghalangi secara total non muslim untuk masuk negeri ini karena memang negeri ini bukan "Tanah Haram" dan bahkan sudah begitu banyak investasi non muslim di ranah Minang ini tapi MUI mengningatkan kita semua bahwa kita harus selektif dalam menerima investasi. Jangan sampai karena mengejar kemegahan duniawi dengan menjual akhirat karena itu akan membawa kepada kebinasaan sebagaimana sabda Rasulullah saw:

Ini dilakukan MUI karena menjalankan tugas serta peran ulama sebagai waratsatul anbiya' yang bergerak kepada sembilan orientasi di antaranya
Irsyadiyyah (memberikan petunjuk) baik kepada umat maupun pemimpin umat. Ada pula orientasi istijabiyyah (responsif) atau memberikan jawaban terhadap berbagai persoalan yang menimpa umat.
Adapun peran MUi di tengah umat, disamping sebagai waratsat al-anbiya' (pewaris para Nabi) dan mufti(pemberi fatwa) juga sebagai penegak amar ma'ruf nahiy mungkar.

Tugas yang dibebankan ke pundak MUI itu lah yang sekarang dijalankan dengan segala keterbatasan. Walaupun tidak semua himbauan dan peringatan yang disampaikan selama ini mendapat jawaban baik dari umat dan para pemimpin umat namun MUI tidak akan pernah putus asa dalam menyampaikan risalah Islam karena ini bukan hanya tugas keorganisasian tapi juga amanah dari Allah swt dan Rasulullah saw. Walaupun terkadang pesan itu berbentuaran dengan kekerasan kepala dan hati tapi karena rasa sayang kepada umat, MUI tetap bersemangat berjalan dalam tugas ini sebagaimana permpamaan Rasulullah saw:

إِنَّمَا مَثَلِي وَمَثَلُ أُمَّتِي كَمَثَلِ رَجُلٍ اسْتَوْقَدَ نَارًا فَجَعَلَتِ الدَّوَابُّ وَالْفَرَاشُ يَقَعْنَ فِيهِ فَأَنَا آخِذٌ بِحُجَزِكُمْ وَأَنْتُمْ تَقَحَّمُونَ فِيهِ
"Sesungguhnya perumpamaan aku & umatku laksana seorang lelaki yang menghidupkan api, lalu rayap dan serangga berjatuhan ke dalamnya. Aku lah yang memegang sabuk pinggang kamu sekalian tapi kamu malah kalian menceburkan diri masuk ke dalamnya". (HR. Muttaeaq 'alaihi dari Abi Hurairah ra)

Sebenarnya banyak alasan kenapa ulama dan ninik mamak di ranah ini menolak ivestasi siloam lippo group ini, di antaranya:

1. Alasan aqidah.
Ini misi kristenisasi yang dibungkus dengan investasi karena mereka bergerak dalam tiga modus: a. pelayanan publik dan bantuan rescue b. Pendidikan c. Penyebaran kependudukan melalui pengusaha mereka yang bergerak di bidang properti.
Indikatornya: James T Riyadi adalah penginjil dari aliran kristen radikal. Dia terang-terangan hendak mengkristenkan desa-desa miskin di Indonesia.
Karena itu, ia tidak bisa diperlakukan dengan beralasan firman Allah swt:
﴿٨﴾ لَّا يَنْهَىٰكُمُ ٱللَّهُ عَنِ ٱلَّذِينَ لَمْ يُقَٰتِلُوكُمْ فِى ٱلدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَٰرِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوٓا۟ إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُقْسِطِينَ
"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil". (QS. al-Mumtahanah 60:8)

Tapi harus disikapi dengan firman Allah swt:
﴿١٠٩﴾ وَدَّ كَثِيرٌ مِّنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ لَوْ يَرُدُّونَكُم مِّنۢ بَعْدِ إِيمَٰنِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِّنْ عِندِ أَنفُسِهِم مِّنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ ٱلْحَقُّ ۖ فَٱعْفُوا۟ وَٱصْفَحُوا۟ حَتَّىٰ يَأْتِىَ ٱللَّهُ بِأَمْرِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
"Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS. al-Baqarah 2:109)

dan firman Allah swt:

﴿١٢٠﴾ وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ ٱلْيَهُودُ وَلَا ٱلنَّصَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى ٱللَّهِ هُوَ ٱلْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ ٱتَّبَعْتَ أَهْوَآءَهُم بَعْدَ ٱلَّذِى جَآءَكَ مِنَ ٱلْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ ٱللَّهِ مِن وَلِىٍّ وَلَا نَصِيرٍ
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu". (QS. al-Baqarah 2:120)

Sikap yang bertitik tolak dari petunjuk al-Qur'an tersebut diambul karena data yang bisa dipercaya yang menyatakan bahwa james t riyadi adalah pengikut kristen avangelis yang memalkukan tugas penginjilan untuk melakukan kristenisasi sebagaimana pernyataannya yang dimuat oleh majalah "the Asia Mag" edisi 17 Mar tahun 2009 bahwa dia akan membangun sekolah-sekolah di desa-desa miskin di seluruh wilayah Indonesia dan melakukan pemurtadan terhadap penduduk di sana menjadi kristen.

Dan itu konsisten dia lakukan melalui perusahaan-perusahaan yang ia jalankan walaupun pada mulanya ia masuk dengan janji-janji murni bisnis. Itu telah dikonfirmasi oleh ormas-ormas Islam dan bahkan telah dilakukan investigasi terhadap informasi yang didapat. Janji murni bisnis tidak bertahan cukup lama. Di Palembang hanya bertahan tiga tahun tapi kemudian terjadi kebaktian masal di tengah lingkungan mereka.

Karena masalah aqidah adalah masalah paling penting bagi umat Islam dan merupakan jati diri masyarakat Minangkabau maka tidak perlu menunggu perusahaan itu melakukan pemurtadan karena pemurtadan yang telah terjadi selama ini, cukup bisa menjadi alasan. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa sudah cukup banyak orang yang berasal dari Sumatera Barat dimurtadkan.
Maka menutup jalan masuknya pemurtadan berselubung investasi seperti investasi rumah sakit kristen siloam dan sekolah kristen pelita harapan yang akan dibangun di padang ini adalah keharusan berdasarkan "sadd al-dzari'ah".

2. Alasan ekonomi.
Tidak ada kebutuhan terhadap jenis investasi seperti ini baik dalam bentuk Mall, Hotel, rumah sakit dan sekolah kristen. Karena kondisi usaha/bisniss sejenis di kota padang dalam kondisi yang tidak menguntungkan. Sehingga terbukanya lapangan kerja setingkat buruh bisa berefek kepada hilangnya peluang kerja yang lain. Contohnya rumah sakit yang ada saja, tidak sampai tingkat keterhuniaannya 50 %(Info dari pemda kota Padang ketika dialog di Kesbangpol Sumbar). Begitu pula dengan sekolah kristen bila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang beragama kristen di kota Padang ini, sudah lebih dari cukup.
Secara ekonomis, pembangunan bisnis dalam bentuk mall dan pelayanan publik bila dikaitkan dengan perekonomian Kota Padang bahkan Sumbar hanya akan menghimpun capital flight(modal yang terbang keluar) karena hanya dalam bentuk jasa dan mall yang menjual produk luar.
Jalaupun mengharapkan tenaga kerja level buruh, itu pun harus mengorbankan peluang kerja yang lain karena adanya rumah sakit yang akan tutup dan juga dampat yang akan dirasakan oleh pedagang-pedagang kecil di pasar-pasar tradisional.

3. Hukum.
Secara hukum, izin masih belum ada , amdal tidak ada, RTRW kota padang tidak dipedulikan karena daerah itu peruntukannya adalah untuk perkantoran (dialog dg Pemda Kota Padang di Kesbangpol Sumbar). Bahkan ketika dialog di Polda Sumbar, dikatakan bahwa amdalnya baru di urus padahal proyek ini sudah sekian bulan ditekan tombol peletakan batu pertamanya oleh para pemimpin dan tokoh Sumbar.

4. Sosbud : bertolak belakang dengan ABS-SBK-SMAM (Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah, Syara'
Mangato adat Mamakai). Karena itulah makanya para tokoh adat (LKAAM, MTKAAM, Paga Nagari dll) juga bersikap sama dengan para ulama karena komitmen dengan tugas "maminteh sabalun anyuik, mancari sabalun hilang" dan kearifan yang didapat dari "ingek di rantiang nan kamancucuak, ingek di dahan nan kamaipok". Bahkan memaksakan kelanjutan investasi ini di bumi Minangkabau akan membuat kondisi sosial di daerah ini akan menjadi tidak stabil. Inilah yang terbaca oleh perwakilan umat-umat berbagai agama di Sumatera Barat yang terhimpun dalam FKUB Sumbar sehingga mereka dengan tegas menolak pembangunan proyek siloam lippo group ini.
Saudara-saudara ! Semoga kita lebih mengedepankan rasa cinta kita kepada keimanan dan keislaman kita serta kepada ranah Minang dengan jati diri ABS-SBK-SMAM ynag selama ini kita dengangkan. Dengan itulah kita bisa memahami lasan-alasan di atas sehingga bisa satu barisan dengan para ulama dan tokoh-tokoh adat di Ranah Minang tercinta ini.
Wallahu a'lam.

sumber

Kamis, 05 September 2013

Anggota DPR: Panitia Miss World Tanam Benih SARA di Indonesia

H Nasrullah S.IP mengatakan jika panitia penyelenggara kontes kecantikan Miss World 2013 tidak menghargai para pahlawan dan pejuang kemerdekaan Indonesia.

Anggota DPR RI Komisi X Bidang Pendidikan Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga ini menjelaskan jika para pejuang kemerdekaan dulu ingin merdeka karena hendak berlepas diri dari penjajahan asing.

Namun kini, penjajahan asing dalam bentuk lain, seperti penjajahan dalam budaya, fesyen, dan lain sebagainya yang ada didalam ajang pamer aurat Miss World kembali didatangkan kembali untuk menjajah dan merusak generasi bangsa Indonesia.
....Jika penyelenggara (Miss World -red) tetap ngotot, berarti telah menanam benih-benih 'SARA' ditengah kerukunan dan kedamaian rakyat Indonesia...

“Panitia penyelenggara Miss World tidak santun dalam memaknai kemerdekaan Indonesia yang diperjuangkan para pahlawan bangsa,” kata Nasrullah dalam rilis yang dikirim kepada voa-islam.com, Kamis (5/8/2013).

Ia juga menegaskan, jika pimpinan Miss Indonesia Organization Liliana Tanoesoedibjo, istri pemilik MNC Group Harry Tanoesoedibjo selaku panitia Miss World 2013 telah menanam benih SARA ditengah kedamaian rakyat Indonesia.

“Jika penyelenggara (Miss World -red) tetap ngotot, berarti telah menanam benih-benih 'SARA' ditengah kerukunan dan kedamaian rakyat Indonesia,” tegas lulusan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini.voa-slam.com

Penelitian ilmiah pengaruh bacaan al Qur'an pada syaraf, otak dan organ tubuh lainnya


“Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca Al-Qur’an…”

Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.
Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan.
Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Al-Quran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya.
Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Al-Qur’an.
Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Al-Qur’an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur’an dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an.
Al-Qur’an memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.
Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Al-Qur’an. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Al-Qur’an lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Al-Qur’an memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).

Mahabenar Allah yang telah berfirman, “Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” (Q.S. 7: 204).
arrahmah

Presiden SBY Tidak Aspiratif tentang Miss World

suaramerdeka.com
Pengamat intelijen, Umar Abduh mengecam sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang membiarkan penyelenggaraan Miss World digelar di Indonesia.
“SBY memang tidak aspiratif. Kegiatan Miss World itu bagian dari proyek zionisme. Zionisme itu merusak moral bangsa. Kalau mengizinkan berarti SBY bagian dari Zionis. Seburuk-buruk Soeharto masih punya moral menolak Miss World. SBY penjahat paling santun, menipu rakyat, menipu konstitusi,” katanya.
Ia mengkhawatirkan jika penyelenggaraan Miss World tetap berjalan, akan riskan terjadi bentrokan dari yang pro dan kontra Miss World.
Menurutnya, jika terjadi bentrok antara kelompok pro-kontra Miss World, itu bisa dijadikan dalih polisi untuk menangkap para penentang Miss World, termasuk Ketua Umum FPI Habib Rizieq Syihab.
Dengan demikian, kata Umar, kepolisian akan mengambil untung dari kelompok pro demokrasi karena telah menangkap Habib Rizieq.
“Jika terjadi rusuh, para penentang Miss World akan ditangkap termasuk Habib Rizieq. Polisi ambil keuntungan dari kelompok pro demokrasi karena dapat menangkap Habib Rizieq. Uang akan mengalir ke polisi setelah Habib Rizieq ditangkap,” kata Umar Abduh seperti dikutip itoday, Kamis (5/9/2013).
Menurut Umar Abduh, skenario bentrok atau rusuh pro-kontra Miss World diarahkan kepada de-Islamisasi. Yakni, umat Islam akan dituduh tidak dewasa dalam menyikapi perbedaan keyakinan di alam demokrasi.
Beberapa waktu lalu, Front Pembela Islam (FPI) melalui pemimpinnya, Habib Rizieq berpendapat, ketika zaman Soeharto (Orde Baru) tidak ada wanita Indonesia yang ikut ajang kontes kecantikan, karena tidak sesuai budaya nusantara. Pihaknya pun meminta agar pemerintah bersikap tegas, membatalkan ajang Miss World yang akan digelar di Indonesia, pada 4-6 September mendatang.
“Dulu di zaman Pak Harto, ketika ada kelompok yang akan mengirimkan Puteri Indonesia ke Miss World, mereka datang ke ibu Mien Sugandi yang saat itu Menteri Pemberdayaan Wanita. Besoknya, Bu Mien mengatakan, Bapak (Soeharto) sampaikan itu bukan budaya kita. Cuma satu kalimat, itu bukan budaya kita, langsung berhenti. Tidak ada Puteri Indonesia yang dikirim ke Miss Universe atau Miss World. Jadi kita bisa lihat,” kata Habib Rizieq kepada wartawan, di Petamburan, Jakarta Pusat, Minggu (25/8).
Habib Rizieq menyindir, Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) harus bersikap tegas layaknya Presiden Soeharto dalam mengambil sikap soal penyelenggaraan Miss World. Tidak perlu SK atau Kepres untuk urusi hal seperti itu, cukup inisiatif tegas dari seorang presiden.
“Mestinya begitu wibawa seorang Presiden. Tidak usah repot-repot dengan SK, Kepres, rapat kabinet berkepanjangan, cukup Presiden ambil inisiatif dengan tegas bahwa pagelaran Miss World bertentangan dengan nilai-nilai norma agama dan kearifan lokal dan budaya kita,” tutupnya.fimadani

Jima Sama dengan Olahraga? Lhaa…

kucing 268x300 Jima Sama dengan Olahraga? Lhaa…DIAM-diam, para aktivis dakwah selalu punya alasan jika tidak sempat—atau tidak mau?—berolahraga. Masih ada “olahraga” yang lain. “Olahraga yang lain” itu tiada bukan jima, atau hubungan suami istri.
Sebabnya, tentu kabar (burung) yang menyebutkan bahwa jima bisa membakar cukup banyak kalori sehingga setara dengan kegiatan olahraga. Malah ada yang menyebutkan jima tiga kali dalam seminggu sama seperti berlari selama 48 menit seminggu. Apakah betul seperti itu?
Ketika syawat menggelora, secara medis memang terjadi pengerahan energi fisik, hormon adrenalin yang meningkat, dan juga detak jantung dan tekanan darah.
Kendati begitu, sebenarnya jima tidak dapat digolongkan dalam aktivitas fisik seperti olahraga. Kenapa memangnya?
Menurut asiaone, detak jantung rata-rata saat jima hanya 130 per menit dan tekanan darah sistolik masih dibawah 170. Itu bila jima dilakukan dengan pasangan yang sah. Jika zina? Waduh….
Para peneliti membandingkan antara jima dengan seseorang yang melakukan olahraga treadmil. Dalam skala 1-5, dengan 5 merupakan level intensitas paling tinggi, ternyata jima hanya berada di level 2,7 sementara olahraga di treadmil berada di skala 4,7.
Rata-rata, pasangan berusia pertengahan berjima dua kali dalam sepekan, dan berlangsung 15 menit. Jumlah kalori yang dikeluarkan sekitar 50-80 kalori, tergantung intensitas jima yang dilakukan itu juga.
Aktivitas fisik yang setara dengan pembakaran 50 kalori antara lain naik turun tangga selama 3 menit atau bermain tenis selama 6 menit.
Nah, jauh kan bahwa jima itu sama dengan olahraga? Ayo berolahraga! [islampos/asiaone

Lecehkan Perempuan, FRENDs Serukan Pembatalan Miss World



miss world log 420x420 Lecehkan Perempuan, FRENDs Serukan Pembatalan Miss World
FORUM Persaudaraan untuk Perempuan dan Anak Indonesia (FRENDs) menyatakan dan mendesak dengan segera PEMBATALAN pelaksanaan Kontes Miss World di Indonesia. FRENDs melihat Kontes kecantikan pada realitanya lebih menilai aspek fisik perempuan sehingga standarisasi kecantikan dinilai berdasarkan standar industri dan bisnis semata.
“Miss World merupakan eksploitasi terhadap kaum perempuan karena kontes tersebut menjadikan perempuan sebagai komoditi bisnis layaknya sebuah produk,” ujar Koordinator FRENDs Rita Hendrawaty Soebagio kepada Islampos.com, Kamis (5/9).
Kontes kecantikan seperti Miss World, lanjut Rita, telah mempersulit tugas para ibu dan pendidik yang telah menanamkan nilai bahwa setiap anak adalah istimewa.
“Membandingkan aspek fisik diantara makhluk ciptaan Tuhan merupakan tindakan yang diskriminatif dan destruktif,” terangnya. “Kontes Miss World merupakan ajang ‘ikonik’ yang tidak memiliki nilai edukasi untuk membangun moralitas bangsa.”
Seperti diketahui, FRENDs hadir sebagai bentuk tanggung jawab, keprihatinan dan kepedulian perempuan atas perilaku sosial masyarakat yang menyumbang demoralisasi bangsa. Para tokoh wanita yang mewakili berbagai organisasi kewanitaan menjadi inisiator pertama berdirinya forum persahabatan ini.
“Salah satu pekerjaan penting dan mendesak, yang memerlukan kerjasama dan kesepakatan dari semua pihak yang peduli, adalah perhelatan Miss World pada tanggal 28 September 2013,” pungkas Rita.islampos

Menangiskah Kau Bung akan ‘Ratu Cantik’ di Bumi Kita?

By Saefullah on September 5, 2013
Banner yusuf maulana Menangiskah Kau Bung akan Ratu Cantik di Bumi Kita?
BUNG, bagaimana amatanmu dari alam sana atas perhelatan kontes kecantikan sejagat di negeri yang kau turut merdekakan ini? Bagaimana suara hatimu dari negeri abadi sana tentang ajang pamer rupa dengan dalih pariwisata dan kemajuan bangsa yang kau bebaskan dari penjajah?
Bung, hari ini aku miris mengingat keturunan mereka-mereka yang kau bela saat melobi Bapak-bapak perumus Piagam Jakarta. Dulu, kau datangi K.H. Wahid Hasyim, Agus Salim, Abdul Kahar Muzakkie, juga Abikoesno Tjokrosoejoso agar kegigihan umat mayoritas negeri ini menjadikan Islam sebagai dasar negeri dibatalkan. Semua demi kebaikan bersama, agar Republik yang baru berdiri tidak berpecah, katamu. Karena, saudara kita di timur Indonesia sana, syahdan, keberatan dan bakal bisa memerdekakan diri. Atas kebesaran jiwa nama-nama tadi, tujuh kata nan sakral itu pun pupus dari sehelai kertas yang kita bak memori pahit bagi umat mayoritas.
Hari ini apa yang sudah diberikan dengan kebesaran jiwa itu telanjur dibalas dengan segelas tuba dengan bibir berbusa-busa para pemiliknya. Sayang, yang melakukannya tidak sadar. Saudara-saudara dari tanah yang Bung bela di tahun 1945, hari ini begitu susah mendengar suara saudaranya di seberang pulau. Dulu kami menganggap mereka saudara dan biarlah lobi Bung untuk ber-Pancasila diterima. Hari ini, untuk menghormati keberatan hati kami saja, mereka begitu susah.
Aku tidak tahu apakah para budayawan, agamawan hingga politisi yang keberatan bila agama (mayoritas) dibawa-bawa ke soal kontes kecantikan sadar soal Pancasila? Biasanya, kalau Bung ikuti berita koran dari alam sana, mereka selalu mengatasnamakan Pancasila. Seolah Pancasila mereka hayati dibandingkan saudaranya yang beratas nama agama mayoritas. Mereka seperti lebih mengerti dasar negeri ini, tapi sayang, lupa untuk membalas bagaimana Bung sudah bersusah payah yakinkan pemuka agama kami dulu soal dasar negara.
Hari ini saudara-saudara kami itu bergeming dengan aspirasi teladan kami. Dulu mereka teriak ingin merdeka, tetapi kami hari ini tidak tebersit untuk mengeluarkan mereka dari Republik ini gara-gara perkara ini. Kami hanya mereka bertoleransi ; tidak hanya menuntut kepada kami untuk berlaku sama kepada mereka.
Mereka seperti berada di atas angin bila menyangkut tanah perdikannya. Tidak mau mendengar suara saudaranya. Semua demi dalih budaya dan pariwisata. Padahal, kami menolak ajang pamer kecantikan bukan melulu karena agama. Ini pelecehan adat ketimuran, yang mereka juga masuk di dalamnya. Bukankah ini bagian soal akal pikiran yang kau repot tulis dalam Pengantar Kejalan Ilmu Pengetahuan? Sudah negeri ini banyak dipecundangi para maling uang rakyat, apakah harus dibodohkan dengan pamer tebar senyum wanita asing tapi atas nama demi kemajuan Indonesia. Itu komoditas feodal, bukan, Bung? Itu juga yang kau taksuka, bukan, Bung?
Entah mengapa, saudara kami selalu merasa tanahnya harus dan pasti steril dari intervensi mayoritas di seberang pulau. Padahal, kami tidak berniat sedikit pun mengubah tempat berdoa mereka menjadi seperti tempat berdoa kami. Soal keyakinan, tidak boleh ada paksaan. Berbeda halnya ketika ada penjajahan moral bangsa, yang kau pun harus repot tuangkan di banyak tulisan, salah satunya dalam Kumpulan Karangan dan Pengertian Pancasila.
Kau pernah cemburu ketika nama ‘Indonesia’ direbut paksa oleh anasir komunis sebagai temuan mereka. Tentu kau (harus) lebih cemburu lagi ketika tanah kelahiranmu dan tempat berjuangmu disebut negeri toleransi; toleransi pada apa pun, termasuk menjual wajah dalam komoditas kapital.
Wahai, Bung Hatta, kau yang mengenyam dari muda hingga senja sebagai sosok sosialis nan religius, bisakah kau menangis di alam baka sana ajaran penghargaan martabat wanita Indonesia diturunkan seperti sekarang di pulau nan elok itu? Bahkan, aku tidak yakin, teman akrabmu, Bung Karno, berbesar hati ketika kapitalisasi merasuk dahsyat atas nama pemberdayaan wanita, yang itu terjadi di tempat kelahiran ibundanya!
Bung, ini memang perih. Kalau saja kau dulu tidak berepot ria jadi utusan pembisik dan pelobi soal dasar negara, boleh jadi kontes murahan dibalut kemewahan ini tidak bakal terjadi. Kalau kau dulu berdiam soal aspirasi orang timur negeri ini, boleh jadi kecurangan mencoreng Republik dengan baju ‘buat memajukan pariwisata’ tidak pernah ada. Sayang, kau memilih untuk meringankan kaki sebagai juru bicara mereka.
Sayangnya, esensi pembelaanmu, Bung, tidak tertangkap hari ini. Jauh dari bara sebenarnya bernegara. Begitu mudah fanatik dengan adat, dan—sayangnya—amat toleran untuk hal-hal yang sepatutnya bertenggang rasa dengan saudara mayoritasnya. Soal ada estetika dalam sensualitas di balik tabir praktik agama mereka, itu kami tidak ambil pusing. Itu keyakinan mereka yang kami tidak perlu berepot mengoreksinya. Soal ini ada peradilan yang lebih tepat. Yang kami inginkan sederhana: mereka peka dengan aspirasi saudaranya selagi itu bukan bagian dari praktik agamanya. Adakah kontes kecantikan yang sarat komersialisasi itu tercantum dalam kitab suci?
Bung, sungguh kami memaafkanmu, seluas kami memaafkan kebodohan kami yang mungkin sebatas pecundang dan hanya bisa menjadi pengembik di tengah banyaknya kami. Bung, kami tidak pernah tahu isi hatimu saat ‘berjuang’ soal dasar negara, yang kami yakini sebatas fasihnya lidahmu: demi persautan Republik. Kami terima ini, Bung. Yang kami tidak mengerti, mengapa kami selalu dianggap subversif dan intoleran ketika soal yang juga kaupedulikan, semisal kontes kecantikan ini.
Bung, kami hanya sedih: dulu kami sudah bertenggang, kini kami diabaikan isi hatinya oleh anak keturunan yang kaubela dulu. Kami tidak anggap mereka musuh atau lawan; kami hanya meminta Indonesia tidak dieksploitasi kapitalisme dan pembodohan. Sungguh, kami ingin agar mereka peka soal ini; sepeka ketika mereka ingin syariat kami ditepikan demi kerukunan.islampos